Assalamu'alaykum wr.wb
Tapak kaki terasa lemah menopang badan yang harus tetap berdiri tegap,,,
Terjebak dalam suatu keadaan tanpa deskripsi pasti,,,
Sebuah harapan yang sudah merekah namun harus seketika kuncup dan layu,,,
Menepis semua alasan yang tak masuk akal,,,
Terpaksa harus mengubur sebongkah emas yang telah diidamkan,,,,
Berlayar tanpa seorang nahkoda kapal,,,
Seorang kawan yang tidak tahu terima kasih,,,
Terpuruk dan semakin terpuruk dalam kegalauan yang tak masuk akal ini,,,
Rasa yang telah tergores direlung hati harus terkikis sedikit demi sedikit,,,
SAKIT ya memang itulah yang harus diterima,,,
KECEWA sudah pasti dan mungkin akan timbul benci,,,
MARAH tidak menutup kemungkinan untuk itu,,
Tembok pemisah yang begitu tinggi menjulang,,
Tersadar akan perbedaan yang tidak dapat diubah,,,
Bagaikan benalu yang hanya bisa menumpang pada pohon lain,,
Seseorang yang lemah dan manja,,,
Kini harus mulai belajar untuk menapaki kaki dengan tegap,,,
Belajar berlayar tanpa nahkoda,,,
Belajar untuk sesuatu yang tidak bersifat benalu,,,
Belajar untuk menusukan belati ke diri sendiri,,
Ahhhh,,, sudah kuduga bahwa tulisan di atas tidak ada makna dan hanya tulisan yang bisa dibilang ngaco banget....
Tapi saya ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada DIA yang telah banyak membantu saya dan yang sudah saya repotkan setiap saya butuh,,, dan maaf banget buat DIA karena saya telah memberikan harapan itu kepadanya tanpa pernah berfikir panjang,,, ini memang murni kesalahan saya dan bukan kesalahan DIA.
Sayalah yang tidak punya perasaan dan sayalah yang tega berlaku seperti ini kepada DIA.
Tolong maafkan sikap dan tindakan saya,, dan saya sangat berharap bahwa kita bisa menjadi teman biasa tanpa ada rasa apapun yang melebihi rasa pertemanan,, InsyaAllah saya akan komitmen terhadap keputusan dan sikap saya kepada DIA.
Wasalammu'alaykum wr.wb